Produk Tanaman Bunga, Buah Dan Pelindung
Bonsai
- Jenis : Karet dollar dan korea
- Batang : Beringin tempel dengan karet dollar
- Tinggi : 35cm diameter 10cm
- Harga : Rp. 150.000,- s/d 300.000,-
Aneka Macam Bonsai dan Bahan Bonsai
- Jenis : Karet Dollar, Korea, Anting putri dll
- Batang : Tempel dan original
- Tinggi : Variatif
- Harga : 100.000,- s/d 500.000,-
Kelengkeng
- Jenis :Daimondriver dan Pingpong
- Tinggi : 70 s/d 120cm
- Bibit : Tempel dan cangkok
- Harga :- Cangkok/ tempel dari Rp.30.000,- s/d 50.000,-
Sawo
- Jenis : Tengku, madu, apel dll
- Tinggi : 70cm s/d 150cm
- Bibit : Tempel dan cangkok
- Harga :
- Tempel Rp. 15.000,- s/d 20.000,-
SAWO MITRA JAYA PATRA
Sawo merupakan jenis pohon yang besar dan rindang, dapat tumbuh hingga setinggi 30-40 m. Bercabang rendah, batang sawo manila berkulit kasar abu-abu kehitaman sampai coklat tua. Seluruh bagiannya mengandung lateks, getah berwarna putih susu yang kental.
Daun tunggal, terletak berseling, sering mengumpul pada ujung ranting. Helai daun bertepi rata, sedikit berbulu, hijau tua mengkilap, bentuk bundar-telur jorong sampai agak lanset, 1,5-7 x 3,5-15 cm, pangkal dan ujungnya bentuk baji, bertangkai 1-3,5 cm, tulang daun utama menonjol di sisi sebelah bawah.
Bunga-bunga tunggal terletak di ketiak daun dekat ujung ranting, bertangkai 1-2 cm, kerapkali menggantung, diameter bunga s/d 1,5 cm, sisi luarnya berbulu kecoklatan, berbilangan 6. Kelopak biasanya tersusun dalam dua lingkaran; mahkota bentuk genta, putih, berbagi sampai setengah panjang tabung.
Buah buni bertangkai pendek, bulat, bulat telur atau jorong, 3-6 x 3-8 cm, coklat kemerahan sampai kekuningan di luarnya dengan sisik-sisik kasar coklat yang mudah mengelupas, sering dengan sisa tangkai putik yang mengering di ujungnya. Berkulit tipis, dengan daging buah yang lembut dan terkadang memasir, coklat kemerahan sampai kekuningan, manis dan mengandung banyak sari buah. Berbiji sampai 12 butir, namun kebanyakan kurang dari 6, lonjong pipih, hitam atau kecoklatan mengkilap, panjang lk. 2 cm, keping biji berwarna putih lilin.
Kegunaan
Sawo manila merupakan buah yang sangat populer di Asia Tenggara. Wilayah ini adalah produsen dan sekaligus konsumen utama buah ini di dunia. Sawo disukai terutama karena rasanya yang manis dan daging buahnya yang lembut.
Kebanyakan buah sawo manila dimakan dalam keadaan segar. Akan tetapi sawo dapat pula diolah menjadi serbat (sherbet), dicampurkan ke dalam es krim, atau dijadikan selai. Sari buah sawo dapat dipekatkan menjadi sirup, atau difermentasi menjadi anggur atau cuka.
Getah pohon sawo disadap di Amerika, dikentalkan menjadi chicle yang merupakan bahan permen karet alami. Getah ini juga diolah menjadi aneka bahan baku industri sebagai pengganti getah perca dan bahan penambal gigi.
Kayu sawo berkualitas bagus, tergolong kayu keras dan berat, dengan tekstur halus dan pola warna yang menarik. Kayu ini terutama disukai sebagai bahan perabot dan ukir-ukiran, termasuk untuk pembuatan patung, karena sifatnya yang mudah dikerjakan dan mudah dipelitur dengan hasil yang baik. Kayu sawo memiliki keawetan yang baik, tahan terhadap serangan jamur dan serangga. Kayu ini juga merupakan favorit anak-anak di Jawa untuk membuat gasing.
Kulit kayunya menghasilkan tanin, yang secara tradisional digunakan nelayan sebagai bahan pencelup (ubar) layar dan alat pancing. Beberapa bagian pohon sawo juga digunakan sebagai bahan obat tradisional untuk mengatasi diare (tanin), demam (tanin dan biji), dan bahan bedak untuk memulihkan tubuh sehabis bersalin (bunga).
Ekologi dan pemanenan
Sawo manila banyak ditanam di daerah dataran rendah, meski dapat tumbuh dengan baik hingga ketinggian sekitar 2500 m dpl. Pohon sawo tahan terhadap kekeringan, salinitas yang agak tinggi, dan tiupan angin keras. Tanah yang paling cocok adalah tanah lempung berpasir yang subur dan berpengairan baik.
Sawo dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun, akan tetapi pada umumnya terdapat satu atau dua musim berbuah puncak. Di Thailand, musim puncak ini berkisar antara bulan September hingga Desember, sedangkan di Filipina antara Desember – Februari.
Di India, buah akan matang pada umur sekitar 29 minggu. Buah ini biasanya dipanen dengan hati-hati dari tangkainya, ditaruh di atas tanah atau direndam air agar getahnya habis keluar, lalu dicuci dan digosok kulitnya untuk membuang sisik-sisik di bagian luar.
Buah yang baru dipetik itu masih keras, dan perlu disimpan 3-7 hari agar menjadi masak dan lunak, sehingga enak dimakan. Buah yang diperdagangkan biasanya masak dalam perjalanannya ke pasar atau sampai ke pembeli. Penyimpanan dalam suhu rendah dapat memperpanjang masa simpan buah sawo.
Asal-usul dan penyebaran
Tanaman ini diperkirakan berasal dari daerah Guatemala, Meksiko dan Hindia Barat. Para penjajah bangsa Spanyol membawanya dari Meksiko ke Filipina, dan kemungkinan dari sana menyebar ke Asia Tenggara.
Kini sawo manila telah ditanam di banyak daerah tropis di dunia. Koleksi plasma nutfah sawo manila terdapat di Los Banos (Filipina), Queensland (Australia), India, Kuba, Brazil, Kosta Rika, Florida dan Hawaii (Amerika Serikat) dan beberapa negara lain.
Cara menanam sawo
1.Menanam tanaman sawo dapat melalui biji, cangkok, dan okulasi
2.Gali lobang dengan kedalaman antara 20-30cm dengan dengan panjang40cm dan lebar 40cm dengan jarak tanam 4-5m
3.Beri pupuk kompos atau pupuk organik pada lobang galian dengan ketebalan antara 5-10cm atau secukupnya.
4.Tanam bibit sawo jangan sampai goyah
5.Siram dan pelihara dengan baik jangan sampai terserang hama penyakit atau tanaman kurang sehat karena kurang pupuk/kurang ketersediaan makanan.
Jual bibit sawo cangkok dan okulasi
mulai dari Harga : Rp.15.000,- s/d 25.000
Harga belum termasuk ongkos kirim
Anda berminat hub :
Email : gendonklayan@gmail.com
Hp :082110189937
Home : Sabin Soban (Pusat Pertanian Dan Pembibitan Tanaman Bunga, Buah, Dan Perdu)
Jl.R.Sunan Gunung Jati,Desa Klayan Gg.Kebun soban Rt.15 Rw.04 Cirebon 45151
Klengkeng Mitra Jaya Patra
Bila anda menjumpai buah kelengkeng yang berukuran besar bisa jadi itu adalah Kelengkeng Pingpong. Kelengkeng Pingpong merupakan jenis kelengkeng yang memiliki ukuran yang cukup besar sehingga dipersamakan dengan bola pingpong. Sebenarnya kelengkeng pingpong bukanlah tanaman asli Indonesia karena berasal dari Vietnam yang dibawa masuk ke Indonesia sejak beberapa tahun yang lalu. Berbeda dengan kelengkeng lokal Indonesia yang hanya bisa berbuah dengan baik di dataran tinggi, Kelengkeng pingpong bisa tumbuh dan berbuah pada tanah dataran rendah.
Kelengkeng pingpong memilikiki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan kelengkeng lain sehingga sangat cocok untuk dibudidayakan. Selain bisa tumbuh di dataran rendah kelengkeng pingpong memiliki ukuran buah yang besar sebesar bola pingpong. Dari sisi usia kelengkeng pingpong dapat berbuah dengan cepat yaitu pada usia 1.5 tahun sudah bisa mulai berbuah. Bila buah-buahan lain rata-rata berbuah satu tahun sekali, kelengkeng pingpong dapat berbuah lebih dari satu kali dalam satu tahun. Boleh dikatakan Kelengkeng Pingpong berbuah dengan tidak mengenal musim karena buah bisa tumbuh dari ranting-ranting secara bergantian. Bagi masyakat perkotaan yang memiliki lahan terbatas, kelengkeng pingpong bisa ditanam pada lahan sempit bahkan pada media pot. Dengan beberapa kelebihan terdebut membuat kelengkeng pingpong menjadi potensi agrobisnis yang cukup mengiurkan.
Sebenarnya ada empat jenis kelengkeng yang cocok ditanam di dataran rendah yaitu Kelengkeng Pingpong, Kelengkeng Diamond River, Kelengkeng Kristalin dan Kelengkeng Itoh. Kelengkeng Diamond river merupakan kelengkeng yang berasal dari Cina sedangkan Kelengkeng Kristalin dan Itoh dari Thailand. Dari sisi ukuran Kelengkeng memiliki ukuran buah yang paling besar dan usia berbuah yang paling pendek.
Saat ini telah banyak orang yang melakukan budi daya kelengkeng pingpong, ada yang melakukan budi daya kelengkeng pingpong hanya sebagai kegemaran dan koleksi saja, tetapi ada yang memang serius menekuninya sebagai lahan bisnis. Salah satu yang menekuni budi daya kelengkeng pingpong sebagai usaha bisnis adalah suyono. Beliau bisa dikatakan sebagai perintis Budi daya kelengkeng pingpong dan Diamond River dengan bendera usahanya yang diberi nama MITRA JAYA PATRA.Di Kawasan Kebun soban jl. raya Sunan Gunung Jati .Ds.Klayan Rt.15 Rw.4 , Cirebon,Kini bibit-bibit kelengkeng Pingpong dan Daimond River aneka ukuran disemaikan dan dibudidayakan.
Pada awal tahun 2004 kelengkeng Pingpong dan Daimond River mulai ditanam . Bibit ini diperoleh dari pohon indukan dari balai pertanian Majalengka yang asalnya dari Vietnam. Kini Gendon Agrobisnis sudah mulai menjual bibit kelengkeng ke berbagai pelosokdaerah. Pembeli selain datang langsung dan membeli di tempat ada juga yang minta di antar sampai tujuan. Sampai sekarang . Harga bibit kelengkeng pingpong cukup bervariasi tergantung pada ukurannya, misalnya untuk ukuran 15 cm sampai 20 harganya 20 ribu untuk yang berasal dari biji sementara yang berasal dari okulasi berukuran 60 cm seharga 40 ribu. Keunggulan bibit dari okulasi adalah lebih cepat berbuah dibandingkan bibit dari biji, sehingga lebih banyak digemari pembeli.
Balai benih tanaman
MITRA JAYA PATRA ( gendon Agrobisnis )
Pusat Pembibitan tanaman bunga, buah, bonsai dan pelindung
Alamat : Jl.R Gunung Jati Desa Klayan Gg. Soban Rt.15 Rw.4
Hp :Suyono 082110189937
Jual Kelengkeng
- Jenis :Daimondriver dan Pingpong
- Tinggi : 70 s/d 120cm
- Bibit : Tempel dan cangkok
- Harga :- Cangkok/ tempel dari Rp.30.000,- s/d 50.000,-
BONSAI MITRA JAYA PATRA
A.CARA MEMBUAT BONSAI
Membuat bonsai tampaknya mudah dan sederhana. Padahal, membuat bonsai yang baik sebenarnya cukup sulit bagi orang awam dan gampang-gampang susah bagi yang sudah mengetahuinya. Yang jelas, menciptakan bonsai yang baik membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Paling cepat 2-4 tahun. Lamanya waktu tergantung pada jenis tanamannya. Ada 4 ukuran tinggi bonsai yang bisa dipilih, yakni miniature, kecil, sedang, dan rata-rata. Biasanya bonsai miniature tinggi hanya sekitar 5cm dan dipersiapkan selama sekitar 5 tahun. Bonsai kecil tinggi 5-15cm yang membutuhkan waktu persiapan sekitar 5-10 tahun. Bonsai berukuran sedang tinggi 15-30cm yang memerlukan waktui persiapan sekitar 3 tahun. Membuat bonsai membutuhkan kreativitas, ketekunan, ketelitian, dan kasih sayang.
B. MODEL ATAU GAYA BONSAI
Model atau gaya bonsai paling dasar yang perlu dikuasi pemula adalah berdasarkan gaya tumbuhnya, yakni formal dan menggantung. Penjabaran lebih jelas kedua gaya ini adalah sebagai berikut:
a. formal
Model atau gaya formal mengikuti pertumbuhan normal dari tanaman yang bersangkutan. Gaya ini terdiri dari tegak lurus, tegak berliku, dan miring.
1. Tegak Lurus
Bonsai dengan gaya tegak lurus memiliki batang yang tegak lurus dari pangkal akar sampai ke top mahkota atau puncak batang. Diameter pangkal batang besar dan semakin ke atas batang semakin mengecil. Demikian juga dengan cabang dan ranting pun semakin ke ujung semakin mengecil. Diameter cabang dibagian bawah lebih besar dibandingkan dengan bagian atas. Akar bonsai ini kuat dan menjalar ke segala arah dipermukaan media tanam. Bonsai dengan gaya ini memiliki jarak antar cabang yang tidak merata. Semakin ke atas jarak antar cabangnya semakin rapat. Arah percabangan harus diperhatikan. Pembentukkan bonsai dengan gaya tegak lurus diawali dengan menentukan cabang yang akan dijadikan sebagai top mahkota. Setelah cabang top mahkota ditentukan, batang yang terletak diatasnya dipotong. Sebaiknya, pemotongan batang tersebut menghadap kesamping atau kearah belakang agar bekas pemotongan tidak tampak didepan.
2. Tegak Berliku
Bonsai dengan gaya tegak berliku memiliki batang yang tegak, tetapi berlekuku-lekuk. Seperti halnya bonsai dengan gaya tegak lurus, bonsai ini juga memiliki pangkal batang yang besar dan semakin ke top mahkota mengecil. Cabang bagian bawah lebih besar dibandingkan cabang dengan bagian atasnya. Namun, cabang bagian atas itu tampak tumbuh di setiap lekukan batang. Cabang bagian bawah dibentuk hingga tingginya sepertiga dari tinggi keseluruhan batang. Lekukan sebaiknya selalu dibuat mengarah kekiri dan kekanan atau sebaliknya. Agar terkesan alami, arah cabang perlu dibuat kedepan agak menyerong kekiri atau kekanan, sehingga lekukannya tampak dari arah depan.
3. Gaya Miring
Bonsai dengan gaya miring mengesankan sebuah pohon yang tumbuh di sebuah lereng atau tanah yang miring. Bonsai dengan gaya ini memiliki pangkal batang yang lebih besar dari pada pucuk batangnya. Akarnya harus terkesan kuat menahan tegaknya pohon. Pembentukan bonsai bergaya miring diawali dengan pengawetan batang. Batang yang tadinya tumbuh tegak diubah arah tumbuhnya ke samping dengan melakukan pengawatan. Lama-kelamaan, batang yang dikawat akan tumbuh miring dengan sendirinya. Arah percabangan sebaiknya dibuat sejajar dengan permukaan tanah atau merunduk kea rah permukaan tanah, sehingga kesan miring bisa terlihat jelas.
b. Menggantung atau cascade
Gaya ini berlawanan dengan pertumbuhan normal tanaman. Gaya ini ada dua, yakni semi menggantung dan murni menggantung
1. Setengah Menggantung
Bonsai dengan model setengah menggantung mengesankan pohon yang tumbuh di tempat-tempat tandus, seperti tebing yang curam. Pohon di sela-sela tebing pertumbuhannya akan membelok ke atas mencari cahaya. Jika dipindahkan ke pot, pohon itu tampak miring dan menggantung. Bonsai dengan gaya ini puncak atau top mahkotanya tidak boleh melebihi bibir pot
2. menggantung
Gaya menggantung sama dengan gaya setengah menggantung, hanya top mahkotanya melebihi atau jauh dibawah biir pot. Cara pembentukannya juga sama dengan pembentukan bonsai bergaya setengah menggantung.
C. TEKNIK MEMBONSAI
a. Pemilihan Bahan
Tidak semua tanaman dapat dibuat bonsai, hanya beberapa jenis tanaman saja yang bisa dibuat bonsai.
Jenis tanaman yang bisa dibuat bonsai biasanya beranting keras tapi tidak mudah patah dan berdahan rindang seperti tanaman karet dolar, karet korea, kawista, sancang,kaliage,rukem,anting putri,beringin,asem,dll
b. pemotongan
Pada prinsipnya, pemotongan bahan bonsai bertujuan untuk menghasilkan dasaran bonsai yang diinginkan, karena pada dasarnya tanaman bonsai diambil dari tanaman liar yang berbatang tegak lurus dan menjulang tinggi.
Oleh karena itu untuk menghasilkan dasaran batang utama bonsai yang sesuai seperti yang diinginkan perlu adanya pemangkasan tanaman sesuai dengan tinggi bonsai yang diinginkan.
b. pengawatan
Pengawatan bertujuan membentuk batang, cabang, dan ranting agar tumbuh sesuai dengan arah yang diinginkan. Pengawatan harus dilakukan dengan hati-hati. Jangan terlalu kencang, tetapi jangan terlalu longgar.
c. Pemangkasan atau pemerundingan
Pemangkasan atau pemerundingan bertujuan untuk memotong dahan atau daun yang tumbuh liar dan tidak beraturan agar kelihatan beraturan dan indah sesuai yang diinginkan.
Pemangkasan dan pemerundingan juga bertujuan untuk menghasilkan daun yang lebih kecil dari aslinya agar kelihatan lebih tua, kerdil,dan indah serasi dengan batang dan ranting.
d. posisi bonsai di pot
Posisi yang sempurna ditentukan oleh letak tanaman di pot yang digunakan. Posisi bonsai tergantung pada gaya yang digunakan. Jadi, bonsai tidak harus ditanam ditengah-tengah pot. Dipot persegi panjang, lonjong, atau oval, atau pot memanjang, tanaman bisa diletakan dengan jarak sepertiga dari sisi pot.
e. penanaman
Langkah-langkah penanaman bonsai terbagi menjadi dua yakni:
1. penanaman bakalan bonsai
- siapkan pot, media tanam, dan bakalan bonsai
- kurangi akar bakalan bonsai agar sesuai dengan ukuran pot
- masukkan sebagian media tanam ke dalam pot
- tanam bakalan dengan posisi tanam yang pas
- masukkan kembali media tanam untuk menguatkan posisi tanam tersebut, kemudian padatkan menggunakan ujung jari dan telapak tangan
- rawat bonsai dengan baik
Untuk menghasilkan tanaman bonsai yang indah. Hendaklah menyesuaikan bonsai dengan pot atau media tanam yang disesuaikan.Dengan menonjolkan sisi-sisi keindahan dan keunikan bonsai yang dibuat seperti memunculkan akar, menata letak posisi bonsai, memberi aksesoris bebatuan atau memahat bagian-bagian tertentu bonsai yang diinginkan agar kelihatan lebih tua dan unik.
f. Menciptakan kesan tua
Bonsai akan lebih bagus jika tanaman tersebut diberi kesan tua. Kesan tua ini biasanya ditandai dengan pertumbuhan cabang yang rata-rata merunduk ke bawah dan akar yang menjalar sampai permukaan tanah serta batang atau ranting yang kelihatan sudah lapuk atau ujur.
Jual Aneka Bahan Dan Tanamaman Bonsai
Harga : 100.000 s/d 500.000
Tergantung jenis dan bentuk
Hub: suyono 082110189937
Bonsai
- Jenis : Karet dollar atau korea
- Batang : Beringin tempel dengan karet dollar
- Tinggi : 35cm diameter 10cm
- Harga : Rp. 150.000,- s/d 300.000,-
- Jenis : Karet Dollar, Korea, Asem,sancang, Kaliage,Anting putri, kimeng, serut dll
- Batang : Tempel dan original
- Tinggi : Variatif
- Harga : 100.000,- s/d 500.000,-