Selasa, 27 Oktober 2009

Tips Menanam Pisang Tidak Mati Layu Atau Pugur

Tanaman pisang adalah tanaman yang tidak memiliki kambium dan berbatang basah, yang merupakan salah satu jenis tanaman yang mudah terserang hama mati layu atau pugur.
Banyak faktor dan penyebab mati layu tanaman pohon pisang yang diantaranya adalah:

- Serangan Hama penyakit baik serangga, cacing, bakteri atau jamur.
- Banjir atau media tanah terlalu lembab.
- Kadar PH yang tidak seimbang sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman.
- Pupuk atau penggunaan obat-obatan yang melebihi kadar dosis yang dibutuhkan.
- Kurangnya pemeliharaan dan perawatan.
- Kurangnya ketersediaan kebutuhan makanan yang dibutuhkan tanaman baik air, sinar matahari, nitrogen, phospor, kalium dan zat-zat mineral tertentu yang dibutuhkan tanaman.
- Bibit tanaman yang tidak sehat atau sudah membawa bibit penyakit.
- Kurangnya tingkat kegemburan tanah.

Berikut ini tips dan cara untuk mengantisipasi dan mencegah mati layu atau pugur pada tanaman pisang, diantaranya adalah :

1. Pilihlah bibit tanaman pisang yang sehat, usahakan yang sudah berbuah.
2. Oleskan disinfektan atau insektisida pada bonggol atau ujung pangkal tanaman,dengan dosis secukupnya.
3. Cangkul dan Gemburkan tanah sebaik mungkin.
4. Buatlah bedeng bedeng pada tanah yang telah di cangkul dan digemburkan secukup mungkin,usahakan jangan sampai terkena banjir atau genangan air.
5. Berilah pupuk pada lubang galian untuk media tanam baik dengan pupuk kompos, pupuk kandang atau pupuk lainnya.Usahakan pupuk yang digunakan tidak melebihi dosis yang dibutuhkan tanaman, serta benar-benar sudah siap untuk tanaman.Lebih baik dibiarkan dulu dalam beberapa hari sebelum ditanam bibit, untuk menghindari kadar panas atau nitrogen yang berlebihan.
6. Berilah insektisida untuk tanah pada media tanam seperti puradan atau yang sejenisnya.
7. Berilah kapur pada media tempat tanam secukupnya untuk menghindari tingkat PH keasaman tanah yang berlebihan.
9. Bersihkan pelepah atau daun pohon pisang yang telah kering.
10.Peliharalah tanaman dengan baik usahakan tanaman tidak kekurangan akan pupuk atau sari makanan, kadar air dan sinar matahari.Pada musim kemarau usahakan penyiraman dilakukan setiap hari.
11.Beri insektisida tanah minimal 2 bulan sekali untuk mencegah serangan hama penyakit baik dari batang, buah dan dari dalam tanah.
12.Usahakan pohon pisang yang dipanen hanya diambil 3 kali buah, selebihnya buang dan gantilah pohon pisang yang telah berbuah 3 kali, di tempat yang baru atau beda tempat.
13. Untuk mempermudah panen dengan menghasilkan buah pertama yang satu arah dengan tanaman yang lainnya, tanamlah bibit pohon bisang dengan pangkal batang menghadap sama dengan tanamn pohon pisang yang lainnya.

Demikian tips dan cara menanam pohon pisang yang lebih menghasilkan dan terhindar dari mati layu atau pugur.
Semoga bermanfaat dan Selamat mencoba.
Jika anda mengalami kendala, permasalahan, atau sesuatu yang kurang dimengerti dapat menghubungi Kami baik melalui email, meninggalkan pesan pada kotak pesan atau menghubungi lewat tlp dibawah ini.

Suyono ( Gendon )
Email : gendonklayan@gmail.com
Hp : 0231-3310201

Rabu, 14 Oktober 2009

Tehnik Bercocok Tanam

I. Sekilas Tentang Pertanian Dan Bertani.
Bertani merupakan budaya yang diwariskan nenek moyang kita dari generasi kegenerasi, namun akhir-akhir ini seiring dengan berkembangnya jaman , pertanaian dan bertani banyak ditinggalkan sebagian besar kalangan generasi muda sekarang ini, karena berpandangan pekerjaan dan usaha pertanian atau bertani merupakan pekerjaan yang hina rendah dan kurang menguntungkan di bandingkan dengan pekerjaan-pekerjaan yang lainnya.
Sudut pandang seperti itu jelas merupakan pandangan yang salah dan keliru, karena banyak orang-orang di sekitar kita yang maju dan sukses menjadi seorang jutawan / konglomerat berkat usaha pertanian dan bertani ( Agrobisnis ), seperti halnya Bob Sadino, Prabowo Subianto, Bob Hasan, Siswono Yudohusodo, Dll. Itulah beberapa contoh orang-orang yang sukses dan berhasil dari usaha pertanian dan bertani.
Peluang usaha pertanian cukup menjanjikan, ini terbukti dengan banyaknya kebutuhan dan permintaan untuk produk-produk pertanian dan hampir semua produk pertanian laku di pasaran , baik berupa pertanian buah, sayur, bunga,pohon pelindung, tanaman obat,dll.
Melihat potensi dan prospek usaha pertanian yang cukup menjanjikan, oleh karena itu usaha pertanian perlu dikembangkan dan ditingkatkan baik secara tekhnologi maupun kualitas mutu.
Untuk menghasilkan produk-produk pertanian yang mampu bersaing memenuhi kebutuhan pasar, baik domestik maupun luar negeri.
Namun akhir dasawarsa ini, produk pertanian dalam negeri kita belum mampu bersaing memenuhi pangsa pasar exsport dunia, kita kalah bersaing dengan negara-negara yang dulu di bawah kita dalam bidang pertanian. seperti malaysia, thailan, kamboja, dll.
Oleh karena itu untuk mewujudkan kemajuan usaha dibidang pertanian, demi terciptanya swasembada pangan , perlu adanya perhatian dan penanganan yang serius baik pemerintah,swasta, dunia pendidikan, dan segenap lapisan masyarakat, bersama sama untuk ikut membantu pengembangan usaha pertanian demi kemajuan Bangsa.
Dalam upaya mewujudkan hal ini,tulisan ini kami buat,dengan harapan semoga menjadi bahan masukan dan dapat membantu rekan-rekan muda yang berminat untuk menggeluti dan memajukan usaha dibidang pertanian.

II. Manfaat Pertanian Dan Bertani
Manfaat pertanian dan bertani adalah :
- Dapat meningkatkan kesejahteraan dan inkam perkapita masyarakat
- Sebagai lahan usaha dan kerja alternatif yang dapat mengurangi angka pengangguran.
- Tercapai nya swasembada pangan.
- Menciptakan reboisasi dan penghijauan yang dapat mencegah erosi, banjir, kekeringan, dan pemanasan global.
- Dapat menciptakan daerah resapan air.
- Dapat menunjang sektor-sektor usaha lain seperti industri , jasa dan perdagangan.
- Dapat menjadi media hobi dan hiburan.
- Dll.

III. Metode Dan Cara Bertani
Secara garis besar cara dan metode pertanian terbagi dalam :
1. Persiapan lahan
2. Bibit
3. Penanaman
4. Pemeliharaan dan pemupukan
5. Penanggulangan dam pengendalian hama
6. pemanenan

1. Persiapan Lahan.
Sebelum kita bertani dan menanam produk-produk pertanian langkah awal yang harus kita lakukan dan kerjakan adalah mempersiapkan lahan pertanian.
Lahan pertanian yang baik adalah :
- Tanah yang gembur
- Cukup akan ketersediaan akan unsur hara yang dibutuhkan tanaman seperti zat organik, (Nitrogen, phospor,kalsium, Mangan, seng dll )
- Cukup ketersediaan air
- Cukup ketersediaan sinar matahari
- Bebas dari gulma dan tanaman pengganggu
- Steril bersih dari hama dan penyakit pada tanaman.

2. Bibit
Untuk menghasilkan tanaman yang baik hendaklah kita memilih bibit tanaman yang berkualitas unggul dan sehat, bebas dari hama penyakit , menghasilkan buah dan hasil yang maksimal.
Pembibitan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara seperti :

- Menyemai biji
Menyemai biji biasanya dilakukan untuk jenis2 tanaman yang mempunyai biji dan spora. Umumnya dilakukan pada jenis tanaman berakar tunggang dan berumur relatif pendek.
seperti cabai,bayam, kangkung, pepaya, terong, dll. Tapi untuk jenis-jenis tanaman lain seperti buah yang berumur panjang pembibitan dan bibit melalui biji tidaklah begitu efektif karena membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan buah seperti pada tanaman buah Nangka, Mangga, Kelengkeng dll.
Lain halnya pada jenis-jenis tanaman pelindung yang lebih condong untuk diambil batang kayu nya seperti pada tanaman Jati, Mahoni, Alba, dll.sebagian besar pembibitan melalui biji.

- Stek
Pembibitan atau bibit melalui stek umumnya dilakukan pada jenis tanaman yang tidak menghasilkan buah dan biji. Jenis tanaman ini biasanya berbatang basah.
Pembibitan cara stek dapat dilakukan melalui menyetek batang atau daunya seperti Ubi Jalar, Ubi Rambat,Bunga Bugenvil , Kedondong,dan lain sebagainya pembibitan dapat menggunakan melalui stek batang pohonnya . Sedangkan untuk jenis tanaman bunga censivera,senia, dll, pembibitan dapat melalui stek daun. Untuk jenis tanaman tertentu pembibitan melalui stek memiliki kelemahan dan membutuhkan waktu yang lama untuk tumbuh dan berbuah khususnya pada jenis2 jenis tanaman buah.

- Mencangkok
Pembibitan melalui mencangkok umumnya lebih cepat tumbuh,berbuah dan berbunga. Namun tidak semua jenis tanaman dapat mudah di cangkok, seperti pada tanaman sukun, pisang , pepaya,dan jenis tanaman lainnya yang sejenis.
Pembibitan melalui sistem mencangkok umumnya dapat dilakukan pada jenis tumbuhan berbatang kayu . Bibit tanaman melalui sistem mencangkok berakar serabut dan mempunyai sifat sama seperti induknya.

- Okulasi
Bibit melalui okulasi atau menempel bertujuan untuk menghasilkan jenis tanaman yang berbeda dengan jenis induknya hingga menghasilkan varietas baru.
Umumnya pembibitan melalui okulasi dilakukan pada jenis tanaman bunga dan buah untuk menghasilkan jenis dan varietas baru.

-Spora
Pembibitan melalui spora dapat dilakukan pada jenis tanaman jamur, pakis, rumput dll. Pembibitan melalui cara ini biasanya menghasilkan bibit tanaman yang lebih banyak dengan jenis dan sifat yang sama menyerupai induknya.

- Stalon atau geragih
Pembibitan melalui stalon atau geragih biasanya tumbuh pada akar yang tertanam seperti pada tumbuhan sukun, sirih dll. Jenis tumbuhan ini biasanya tidak memiliki biji, berbatang basah atau mempunyai akar angin yakni akar yang ada di batang pohon.

- Umbi
Pembibitan melalui umbi dilakukan pada jenis tanaman yang memiliki umbi seperti pada kunyit, lengkuas, ubi, pisang dll.

Untuk jenis- jenis tanaman tertentu pembibitan bukan hanya dapat dilakukan dengan satu macam cara tapi dapat dengan berbagai macam cara seperti dengan biji, mencangkok,okulasi dan stek seperti pada tanaman kedondong, sawo,dll, atau stek dan stalon seperti pada tanaman sirih atau lain sebagainya.

- Kultur Jaringan
Pembibitan melalui kultur jaringan yakni pembibitan melalui sel atau jaringan pada tumbuhan yakni dengan mengambil sel atau jaringan pada tumbuhan untuk dijadikan benih. Pembibitan melalui cara ini biasanya digunakan pada jenis tanaman yang membutuhkan sekala besar atau banyak, karena dengan cara ini bibit tanaman akan lebih cepat diperbanyak, karena hanya menggunakan sel atau jaringan tumbuhan sebagai benihnya.
Pembibitan melalui cara ini belum begitu banyak berkembang di indonesia, karena membutuhkan tehnologi modern ,dan sebagian masyarakat kita belum menguasai metode pembibitan dengan cara ini.
Pembibitan dengan cara kultur jaringan biasanya digunakan pada tumbuhan seperti pisang, pohon jati dan jenis jenis tanaman tertentu yang membutuhkan sekala bibit yang banyak.



3. Penanaman.
 -Untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman yang baik jarak antara tanaman yang satu dengan yang lainnya harus disesuaikan agar pertumbuhan tanaman normal dan tidak berebut sari makanan dan sinar matahari.
Jarak disesuaikan dengan jenis tanaman yang ditanam dan tingkat kesuburan tanah. Usahakan jarak tanam jangan terlalu dekat atau terlalu jauh, karena jarak tanam yang terlalu dekat pertumbuhan tanaman kurang begitu baik.
Begitupun sebaliknya jarak tanam yang terlalu jauh akan memboros lahan hingga hasil kurang maksimal.
-Menanam bibit usahakan jangan terlalu dalam, karena akan menghambat pertumbuhan
-Menanam bibit usahakan jangan sampai mudah goyang karena dapat mengakibatkan bibit akan layu atau mati.
-Untuk menghindari bibit layu usahakan menanam bibit jangan siang hari usahakan pagi atau sore hari.

4. Pemeliharaan Dan Pemupukan
 Untuk menghasilkan tanaman yang sehat, cepat berbunga, dan berbuah perlu adanya perawatan yang intensif serta pemupukan. Beberapa jenis pemeliharaan diantaranya adalah
- Penyiraman hendaklah dilakukan pada pagi atau siang hari.
- Penyiangan dari tanaman pengganggu seperti rumput,alang-alang , atau yang lainnya
- Pencangkulan untuk menjaga kegemburkan tanah
- Pemupukan untuk menjaga kesuburan tanah, baik dengan pupuk organik atau pupuk kimia.Pupuk yang baik untuk menjaga kesuburan tanah hendaklah menggunakan pupuk organik seperti kompos, kotoran hewan atau pupuk organik cair yang ada di toko-toko pertanian. Untuk menghasilkan tanaman yang baik pemupukan hendaklah disesuikan dengan dosis dan takarannya, karena kebanyakan pupuk akan mengakibatkan kelayuan, pertumbuhan tidak normal,bahkan mengakibatkan tanaman mati karena kelebihan dosis.

5. Pengendalian Hama

- Penyemprotan obat untuk mengantisipasi serangan hama penyakit pada tanaman. Penyemprotan dapat menggunakan insektisida organik atau insektisida kimia dan fungisida tergantung dari jenis serangan hama yang mengganggu dengan menyesuaikan dosis yang tepat. Karena kelebihan dosis akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman terganggu seperti layu, daun kering,bahkan tanaman menjadi mati, atau tanaman menjadi beracun dan membahayakan untuk dikonsumsi.
- Peyemprotan pengendalian hama hendaklah dilakukan untuk pencegahan dan dilakukan secara kontinyu , yakni ketika tanaman belum terserang hama penyakit. Pencegahan lebih baik dari pada pengobatan, karena pengobatan akan mengakibatkan besarnya biaya yang harus dikeluarkan juga dapat berdampak pada tanaman tidak bisa terobati atau tertolong dan pertumbuhan tidak normal.

6. Pemanenan

- Pemanenan hendaklah pada tanaman atau buah yang sudah benar-benar siap di panen atau matang
- Cara pemanenan jangan sampai mengganggu pertumbuhan tanaman seperti kerontokan daun, batang yang patah atau mengganggu tanaman yang lainnya.
- Pemanenan hendaklah menggunakan alat yang disesuaikan untuk menjaga kerontokan daun dan bunga, kerusakan pada tanaman yang mengakibatkan tanaman menjadi layu atau mati,serta kualitas mutu hasil panen menurun yang berdampak pada berkurangnya nilai ekonomis dari hasil tanaman.


III. Jenis-Jenis Tanaman Pertanian Dan Perkebunan.
a. Menurut Jenis
- Tanaman Buah seperti : Mangga, Sawo, Alpukat, Kelengkeng, Durian, Dll.
- Tanaman Bunga seperti : Bugenvil, Kenanga, Kamboja, Melati, Aglonema, Dll.
- Tanaman Obat seperti : Kunyit, Sirih, Sambilata, Mahkota Dewa, Sereh, Dll.
- Tanaman Sayur seperti : Bayam, Wortel, Kol, Terong, Pare, Kangkung, Dll
- Tanaman perdu Atau Pelindung seperti : Jati, Mahoni, Pinus, Albasia, Dll.
b. Menurut Ketinggian
- Tanaman dataran rendah
- Tanaman dataran sedang
- Tanaman dataran tinggi

IV. Cara Menjaga Dan Memelihara Tanaman Terus Berbunga Dan Berbuah
Untuk menjaga tanaman terus berbunga dan berbuah adalah dengan cara :
1. Usahakan selalu mempermuda tanaman yang kita tanam.
Salah satu penyebab tanaman tidak berbunga dan berbuah atau kurang menghasilkan bunga dan buah adalah karena faktor usia tanaman yang sudah tua. Oleh karena itu untuk memelihara dan menjaga tanaman untuk senantiasa menghasilkan bunga dan buah hendaklah senantiasa memangkas batang atau ranting tanaman yang sudah tua, agar menghasilkan batang atau ranting tanaman yang lebih muda. Karena dengan selalu mempermuda batang dan ranting, tanaman akan terus menghasilkan bunga dan buah yang lebih baik dibandingkan dengan batang dan ranting tanaman yang sudah tua.

2. Kendalikan hama dan penyakit pada tanaman.
Adanya hama dan penyakit pada tanaman dapat berdampak pada kurangnya hasil dan kualitas yang dihasilkan .
Oleh karena itu untuk menghasilkan kualitas tanaman yang baik,memelihara dan mencegah tanaman dari serangan hama dan penyakit haruslah terus diperhatikan, baik dengan cara menyemprotkan obat pengendali hama secara rutin dengan dosis yang tepat atau dengan cara memangkas dan membuang tanaman yang sudah terjangkit penyakit.

3. Kurangnya zat makanan untuk menghasilkan bunga dan buah.
Kurangnya zat makanan yang dibutuhkan tanaman untuk menghasilkan bunga dan buah dapat mengakibatkan tanaman tidak berbunga atau berbuah. Oleh karena itu untuk membuat tanaman selalu berbunga dan berbuah adalah dengan cara memberikan zat -zat makanan yang dibutuhkan tanaman untuk menghasilkan bunga dan buah. Yakni dengan memberikan pupuk pada tanaman baik berupa pupuk organik atau non organik, agar terpenuhinya zat-zat makanan yang dibutuhkan tanaman untuk memproduksi bunga dan buah.

4. Kurang terpenuhinya kebutuhan sinar matahari.
Salah satu faktor penyebab kurangnya hasil dan kualitas mutu pada tanaman adalah kurangnya kebutuhan tanaman akan sinar matahari yang dibutuhkan. Oleh karena itu untuk menghasilkan tanaman cepat berbunga dan berbuah, usahakan tanaman cukup kebutuhan akan sinar matahari untuk foto sintesis, yakni proses memproduksi makanan pada tanaman.

V. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam bertani.
1. Tingkat kegemburan dan kesuburan tanah.
2. Kualitas bibit
3. Jarak tanam.
4. Pengendalian gulma dan hama
5. Dosis pupuk dan obat-obatan
6. Pemeliharaan dan perawatan tanaman
7. Cara pemanenan.
8. Penyortiran dan pengemasan hasil tanaman.

Kendala Dan Permasalahan Yang Di Hadapi Para Petani

Berikut ini kendala-kendala dan permasalahan yang dihadapi para petani , yang mengakibatkan kurang sejahtera nya petani di Indonesia :

I. Tingginya harga kebutuhan pokok pertanian dan sarana pendukung pertanian seperti : bibit, pupuk, obat-obatan, alat-alat mesin pertanian, dan lain lain khususnya yang dibutuhkan para petani.
2. Rendahnya harga jual produk dan hasil pertanian.
3. Transportasi dan distribusi hasil panen pertanian.
4. Rendah nya kualitas SDM para petani, yang diakibatkan karena kurangnya pendidikan, pelatihan, dan pembinaan bagi para petani.
5. Kurangnya sarana tekhnologi yang dapat mempermudah, mempercepat, dan meningkatkan hasil produk-produk pertanian yang digunakan para petani.
6. Kurangnya lahan garapan.
7. Kurangnya dan terbatasnya modal
8. Faktor alam. seperti: wabah serangan hama penyakit, banjir, kekeringan dan lain-lain.
9. Monopoli kebutuhan pokok pertanian dan hasil produk produk pertanian.
10.Kurangnya perhatian baik pemerintah,instansi, maupun swasta dalam meningkatkan pertanian dan kesejahteraan para petani.